2.3.a.9. Koneksi
Antarmateri - Coaching
Pembelajaran
berdiferensiasi adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan menyesuaikan
kebutuhan murid. Untuk itu, perlu dilakukan pemetaan terhadap karakter murid.
Pemetaan kebutuhan
murid dilihat dari 3 aspek:
1.
Kesiapan
Belajar
2. Minat
3.
Profil
Belajar
Strategi
Difernsiasi:
1.
Diferensiasi
konten (apa yang kita ajarkan kepada murid:tanggapan, minat, profil belajar
yang berbeda, kombinasi ketiganya). Alat ukur equalizer/pemilah. Memberi
tantangan, pertanyaan pemandu,
2. Diferensiasi proses
3.
Diferensiasi
produk
Agar
dapat melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, perlu mempelajari kondisi
sosial dan emosional murid.
Pembelajaran
Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh
seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang
dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.
Pembelajaran sosial
dan emosional bertujuan:
1. memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi
(kesadaran diri)
2. menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)
3. merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
4. membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan membangun
relasi)
5. membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab)
Perbedaan-perbedaan
karakter murid, tentu akan muncul berbagai permasalahan yang digahadapi. Dengan
permasalahan yang dihadapi muri, murid diharapkan mampu mengatasi permasalahan
itu sendiri dengan sedikit bantuan.
Untuk menangani
permasalahan-permasalahan itu, guru harus mampu menjadi coaching. Coaching
merupakan upaya penyelesaian masalah dengan menggali potensi-potensi yang ada
pada coachee (murid). Salah satu model coaching yang dipelajari adalah Model
TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana, dan Tanggung jawab).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar